Tempat pengasingan Ir. Soekarno pasca menjadi tokoh pemimpin Partindo pada tahun 1933 adalah Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengasingan tersebut atas dasar surat keputusan dari Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada masa itu yaitu De Jonge. Selanjutnya, Ir. Soekarno diasingkan karena kegiatan yang dilakukannya dianggap mengganggu posisi pemerintah kolonial Belanda.
Pembahasan
Pengasingan Ir. Soekarno di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) berlangsung selama 4 tahun hingga tahun 1938. Tempat tersebut dianggap tempat pengasingan yang tepat karena merupakan tempat yang terisolasi dari berbagai akses sehingga sulit untuk melakukan pergerakan yang dapat mengganggu pemerintah Belanda. Selama diasingkan, beliau tidak sendiri, namun ditemani keluarganya. Di tempat pengasingan, beliau banyak menggali pemikiran tentang dasar negara.
Pelajari lebih lanjut
Langkah presiden sebelum menjalani pengasingan: brainly.co.id/tugas/14914930
#BelajarBersamaBrainly #SPJ4
[answer.2.content]